Niat Dalam Mencari Ilmu

Ada sebuah hadist yang mungkin paling sering kita dengar dan merupakan bagian dari hadist pertama dalam Hadist Arba'in yaitu : إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ (Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada Niatnya). Begitupun dalam Niat mencari ilmu, jangan sampai kita salah dalam berniat.
      
Rasulullah SAW bersabda, “Banyak perbuatan atau amal yang tampak dalam bentuk amalan keduniaan, tapi karena didasari niat yang baik (ikhlas) maka menjadi atau tergolong amal-amal akhirat. Sebaliknya banyak amalan yang sepertinya tergolong amal akhirat, kemudian menjadi amal dunia, karena didasari niat yang buruk (tidak ikhlas).”

Dari hadist tersebut, kita dapat tahu bahwa sekalipun itu amalan keduniaan bisa tergolong amal akhirat. Misalnya kita makan, makan merupakan amalan dunia tetapi kalau kita niatkan makan itu untuk menambah tenaga supaya bisa ibadah kepada Allah dan di tambah cara makan itu kita mengikuti sunah Nabi, selain dapat pahala yang berlipat, rasanya juga tentu jauh berbeda dengan kalau kita makan, hanya untuk mengisi perut saja. Dalam hal ini makan merupakan amal keduniaan tapi akan menjadi amal akhirat jika kita benar dalam niatnya.
     
Begitupun sebaliknya banyak amal-amal akhirat yang akan menjadi amal dunia jika kita melakukannya dengan niat yang salah. Misalnya kita shalat, ketika kita shalat dzuhur pas kebetulan kita bersama teman-teman kampus timbul keinginan untuk kelihatan alim didepan teman-teman kita. Kita melakukan shalat qabliyah dan ba’diyahnya padahal biasanya tidak pernah. Ini merupakan amalan akhirat tetapi karena niatnya salah maka menjadi amalan dunia saja dan Allah tidak akan memberikan pahala atas apa yang di lakukan oleh kita.
     
Dalam menuntut ilmupun demikian kita harus mempunyai niat yang benar, niatkan dengan ikhlas dalam menuntut ilmu hanya untuk mendapat ridha Allah. Karena ridha Allah adalah sesuatu yang menjadi tujuan kita dalam melakukan ibadah, seorang Alim pernah berkata: “Aku rela masuk neraka kalau Allah meridhai”. Kalau kita sudah mendapat ridha Allah tidak mungkin kita dimasukan kedalam nerakanya. Ridha Allah adalah sesuatu yang sangat sulit untuk di jelaskan tapi dapat dirasakan. Misalnya ketika mendapat masalah apapun dan sebesar apapun kita akan dimudahkan dalam mendapat jalan keluarnya, juga ketika kita ingin mencari pekerjaan kalau kita sudah mendapat ridha Allah akan mudah untuk mendapat pekerjaan tersebut bahkan Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.
     
Dalam sebuah nadhom dalam bahasa sunda yang biasa didawamkan di pesantren-pesantren sebelum memulai pengajian. Dalam nadhom tersebut juga disebutkan niat dalam menunutut ilmu, teksnya adalah seperti berikut:
Dupi nganiatan ngaos seueurna opat perkawis
Hiji niat karana Alloh ngalakonan parentahan
Kaduana niat micen kabodoan awak abdi
Supados janten salamet salamet dunya akherat
Katiluna mun tos timu niat bade dilakonan
Dilakonan ku sorangan sareng sadaya rerencangan
Kaopatna niat bade ngahirup-hirup agami
Agamina kangjeng nabi, nabi utusan ilahi Rabbi
Jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia dalam niat mencari ilmu yang pertama adalah karena Allah, untuk melaksanakan perintahnya. Yang kedua adalah niat untuk membuang kebodohan diri sendiri dalam hal agama dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, juga supaya kita selamat di dunia dan di akhirat dengan ilmu yang kita punya. Yang ketiga kalau sudah mendapat ilmu niatkan juga untuk melaksanakannya atau mengamalkannya, supaya kita tidak mendapat laknat karena orang yang dihisab sebelum orang kafir adalah orang yang mempunyai ilmu tetapi tidak di amalkan. Selain oleh diri sendiri, kita harus mengajak semua teman kita untuk mengamalkannya bersama. Niat yang ke empat adalah menjaga Agama yang telah diturunkan kepada Rasulullah.
Dalam menuntut ilmu juga harus didasari niat untuk mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan kita. Jangan sampai karena kita lupa dalam bersyukur kepada-Nya, nikmat yang kita miliki adalah istidraj dari Allah. Seperti orang kafir, diberikan nikmat yang banyak didunia dan karena tidak bersyukur akan mendapat balasan yang amat pedih diakhirat.
Jangan pernah terbesit dalam hati kita dalam menuntut ilmu supaya dihormati masyarakat, untuk mendapat harta dunia atau agar mendapat kehormatan dihadapan pejabat atau lainnya. Boleh menuntut ilmu dengan niat dan upaya mendapat kedudukan di masyarakat kalau kedudukan tersebut digunakan untuk amar ma’ruf nahi munkar, dan untuk melakukan kebenaran, serta untuk menegakan agama Allah. Bukan untuk mencari keuntungan diri sendiri, juga bukan karena keinginan hawa nafsu.

Hal-hal itu perlu direnungkan oleh para penuntut ilmu, supaya ilmu yang mereka cari dengan susah payah, tidak menjadi hal yang sia-sia hanya. Karena niat yang salah, setelah kita mengorbankan banyak tenaga, pikiran, dan harta.

0 comments "Niat Dalam Mencari Ilmu", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Rules:

1. No Spam