Bagaimana Menuju Kesempurnaan Hidup

Bagaimana Menuju Kesempurnaan Hidup
Oleh : Dindin Mahpudin
NIM : 10214118
Kelas : SK-1


Dalam kehidupan, manusia sering mengalami kesulitan yang menghimpit dadanya. Seakan-akan ada beban yang sangat berat dalam kehidupan yang di jalaninya karena persoalan yang di hadapinya entah itu masalah sosial, ekonomi, pendidikan, serta masalah-masalah lain yang  terjadi. Tidak jarang banyak orang yg tidak mampu lepas dari kesulitan tersebut, tidak jarang pula banyak yang putus asa dan kemudian melakukan hal-hal negatif seperti meminta kepada makhluk halus, merampok, mencuri, hanya untuk mendapatkan uang, membunuh orang yang membuatnya tertekan, atau membunuh dirinya sendiri. Saat sepertiitulah orang lupa kepada “Sang Pencipta yang Maha Kuasa”.
Maka dalam surat ini, Allah menghibur dan memotivasi hamba-hambanya yang bertaqwa, beriman, mendirikan shalat, berjuang di jalan Allah dengan segenap kemampuan yang dimilikinya, serta berpedoman kepada Al-Qur’an. Untuk meminta pertolongan, petunjuk, dan bimbingan Allah, sesungguhnya bukan sekali atau dua kali kita di timpa kesulitan. Maka ingatlah Allah, Allah yang telah melapangkan dada kita ketika kita di timpa oleh kesulitan, Allah yang telah memberikan kita pertolongan ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya Allah lah yang telah  memberikan jalan terbaik untuk kita.
Dengan lapangnya dada kita, maka Allah akan keluarkan kekhawatiran dan ketakutan yang ada di dalam hati kita. Kemudian Allah memasukan hidayah, bimbingan, solusi, ketenangan dan optimisme yang ada ke dalam hati kita. Dan ingatlah Dia yang telah meninggikan derajat kita di sisi-Nya dengan menjadikan kita orang-orang yang sabar, dan yakin lah bahwa sesudah kesulitan itu pasti akan ada kemudahan itulah janji Allah yang pasti. Sesungguhnya kesulitan itu akan memicu kreatifitas manusia untuk menjadi lebih baik, tabah dan tegar menghadapi hidup. Maka berusahalah dengan penuh kesungguhan, bekerja keras, serta berdoa kepada allah, niscaya allah akan memberikan kemudahan-kemudahan untuk kita dalam menjalani hidup.
Kesempurnaan hidup manusia adalah kedekatan Ilahi dan bergabung ke arah-nya membutuhkan sarana, sebagaimana yang terdapat dalam salah satu firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah perantara untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (Q.S. Al-Maidah:35) dan sarana ini tak lain dan tak bukan adalah "Penghambaan".
Penghambaan merupakan kunci bagi "wilayah" dan "hamba" merupakan nama yang terbaik. Dari sinilah sehingga Rasulullah SAW yang merupakan manusia sempurna adalah Abdullah (hamba Allah yang merupakan nama Tuhan yang paling sempurna, yakni pada maqam wahidiyah) dan pada malam mi’raj memohon penghambaan dengan bersabda, "Ya Tuhanku dekatkan aku kepada-Mu dengan penghambaan (ubudiyah)".
Ketaatan dan ibadah merupakan satu-satunya jalan penghambaan (kedekatan kepada-Nya): dari berbagai ayat dan riwayat yang terdapat dalam bahasan penghambaan; kedudukan, bagian, sifat hamba dan penghambaan bisa diperoleh. Bahkan dengan melakukan kajian dan analisa terhadapnya bisa dikatakan bahwa hakikat penghambaan atas ketaatan dan ibadah akan semakin kokoh setelah makrifat dan penyaksian hamba terhadap Dzat Suci Tuhan. Hamba yang hakiki adalah yang menyingkirkan hijab keakuan dan melakukan penghambaan diri karena makrifat dan penyaksian terhadap Maulanya dan meletakkan kerendahan ibadah dan penghambaan dirinya dalam kemuliaan rububiyyah. Menyingkap hijab keakuan dan keegoan merupakan langkah yang lebih sulit dari menyingkap seluruh hijab-hijab lainnya dan penyingkapan hijab ini merupakan langkah awal dari penyingkapan hijab-hijab yang lain, bahkan merupakan kunci dari kunci-kunci gaib, penyaksian, dan pintu dari pintu-pintu menaik ke arah kesempurnaan ruhani.
Dengan perkataan lain, langkah pertama dalam perjalanan ke arah kesempurnaan dan kedekatan kepada-Nya adalah sampainya kepada maqam kefanaan dzati dan dilepaskannya segala keegoan dan keakuan. Tuhan dalam salah satu ayat-Nya berfirman, "Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian kematian menjemputnya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh pahalanya berada di sisi Allah." (Q.S. An-Nisa: 100).
Langkah kedua adalah ketaaatan dan ibadah kepada Yang Haq. Tuhan telah meletakkan ibadah sebagai tujuan penciptaan jin dan manusia, sebagaimana hal ini tersirat dalam firman-Nya,  "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Q.S. Adz-Dzariyat: 56).

Langkah pertama ibadah untuk mendapatkan kesempurnaan dan kedekatan kepada Tuhan adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan.

0 comments "Bagaimana Menuju Kesempurnaan Hidup", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Rules:

1. No Spam