Sistem Sensor Pintu Mall Buka Tutup Otomatis

Tugas 2
SISTEM SENSOR PINTU MALL
 BUKA TUTUP OTOMATIS
Laporan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Komputer
logo unikom png
Logo Unikom
Disusun Oleh:
Ketua : Dindin Mahpudin (10214118)
Anggota : 1. Rian Hilman (10214005)
    2. Aby Rizkina (10214081)
    3. Kunarto (10214120)
Kelas : SK-1

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014

1.1         Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat banyak dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dari mulai bangun tidur, beraktivitas, kerja, rekreasi dan lain sebagainya. Mall sebagai tempat hiburan dan rekreasi tidak luput dari memanfaatkan teknologi yang semakin pesat ini, salah satunya adalah memanfaat teknologi dalam bagian yang cukup vital dalam sebuah mall yaitu pintu.
Hampir semua mall besar yang ada, memanfaatkan teknologi ini. Adapun teknologi yang dimanfaatkan dalam pintu mall adalah sistem sensor untuk buka tutup otomatis. Dimana dengan sistem ini pintu sebuah mall dapat membuka otomatis jika kita ingin masuk ke dalam mall tersebut dan juga akan menutup otomatis jika kita sudah melewati pintu tersebut.
Terlihat sederhana ketika kita melewati pintu tersebut, tapi yang sebenarnya terdapat banyak sekali proses rumit yang diterjadi didalam sistem sensor tersebut sehingga dapat membuka dan menutup otomatis. Tidak hanya sensor yang bekerja dalam hal ini karena terdapat juga mesin yang mengerakan pintu tersebut.
Salah satu mall yang menerapkan sistem sensor tersebut adalah Mall Superindo Dago yang beralamatkan di Jl. Ir. H. Juanda No. 40-42.
Berdasarkan kenyataan diatas, kami menyusun sebuah laporan yang berjudul “SISTEM SENSOR PINTU MALL (BUKA TUTUP OTOMATIS)”. Dalam laporan ini penyusun akan menyajikan bagaimana sistem tersebut dapat bekerja dan penyusun juga mengimplementasikannya ke dalam bentuk flowchart yang bisa lebih mudah untuk dipahami.

1.2         Rumusan Masalah

Setelah melihat pemaparan latar belakang diatas, kami merumuskan beberapa hal yang dijadikan rumusan masalah dalam laporan ini antara lain :
1.      Bagaimana sistem sensor pintu otomatis bekerja ?
2.      Apa saja alat yang digunakan ?

1.3         Maksud dan Tujuan

Dalam penulisan suatu laporan tentunya  harus   memiliki  beberapa  hal yang direncanakan sebagai tujuan penulisan. Adapun tujuan penulisan laporan ini ialah :
1.      Laporan ini di buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Komputer.
2.      Dapat menambah wawasan tentang sistem sensor yang digunakan dalam sistem pintu otomatis.
3.      Mengetahui bagaimana sistem sensor tersebut bekerja.


BAB II 

2.1         Cara Kerja Pintu Otomatis 

Pintu otomatis merupakan rangkaian mesin yang rumit yang terdiri dari banyak bagian seperti sensor dan sistem motor penggerak yang bekerja secara harmonis sehingga pintu otomatis dapat membuka dan menutup dengan aman.
Pintu otomatis dapat bekerja untuk membuka dan menutup secara otomatis dengan menggunakan teknologi sensor. Sensor merupakan suatu perangkat yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang atau objek lainnya ketika orang atau objek tersebut mendekati pintu otomatis. Biasanya, sensor-sensor tersebut akan diletakkan di sekitar pintu otomatis. Sensor-sensor ini juga akan diletakkan di kedua sisi yaitu sisi dalam dan sisi luar pintu otomatis tersebut, sehingga pintu otomatis dapat bekerja dari kedua sisi. Sensor kemudian akan mengaktifkan sistem yang akan menggerakkan motor yang akan membuka dan menutup pintu otomatis.

2.2         Macam - Macam Sensor pada Pintu Otomatis dan Cara Kerjanya

2.2.1   Sensor Optik

Sensor ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah untuk menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu akan menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan menutup kembali.

2.2.2   Sensor Gerakan

Sensor ini akan memancarkan radar gelombang mikro. Hampir sama seperti pada sensor optik, jika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radar maka sensor akan bereaksi membuka pintu otomatis.

2.2.3   Sensor Panas Tubuh

Ketika seseorang berada di depan sensor panas tubuh, maka sensor panas tubuh akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Ketika orang tersebut berada dalam keadaan diam, maka panjang gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang konstan dan menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Ketika orang tersebut melakukan gerakan, maka panjang gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi oleh sensor dan dilanjutkan dengan reaksi untuk membuka pintu otomatis.

2.2.4   Sensor Tekanan

Sensor ini biasanya diletakkan di bawah keset yang berada di depan pintu. Sensor ini akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada di atasnya. Dan jika sensor telah menerima batasan minimal berat yang diperlukan untuk membuka pintu, maka pintu otomatis pun akan terbuka.

2.2.5   Sensor Jarak Jauh

Pada sensor ini dibutuhkan pengendali jarak jauh yang dioperasikan secara manual untuk membuka dan menutup pintu. Sensor jenis ini biasanya dipakai pada pintu garasi otomatis.



2.3         Sensor di Mall Superindo Dago

Mall Superindo Dago menggunakan sensor optik, mungkin karena tipe ini adalah yang paling populer dan yang paling banyak digunakan di seluruh mall yang memasang sistem sensor pintu. Sensor optik menggunakan Infra Red sensor yang mendeteksi jika ada orang yang masuk. Sensor ini dikenal juga sebagai Passive Infra Red (PIR).
Sensor Passive Infra Red merupakan alat elektronik yang mengukur radiasi sinar infra merah dari suatu objek dalam cakupan tertentu. Berbeda dengan sensor biasa yang menggunakan modul transmitter untuk memancarkan gelombang tersebut, sensor Passive Infra red hanya terdiri dari 1 modul penerima saja. Sesuai dengan sifatnya yang pasif, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimilki setiap benda yang terdeteksi (Rifqy,2008). Benda tersebut merupakan benda yang memiliki perbedaan temperature suhu dengan suhu lingkungan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-aH5tGePvsJ5rGf8IlY6_bAPFp8j0wfgCe-o-9vbxm8pHQpLotzAzJ_64R3IvHDUvoT7pKhD48apkiET9QP_lcTyYqCbIe0p7j9HKNCwcgfsHCLKFpubIu1ytjuYbJ3sZC2MVfnnIolI/s1600/Cara+kerja+sensor+pir.JPG
Gambar 2.1 Cara Kerja PIR

2.3.1   Cara Kerja PIR

Ketika manusia berada di depan sensor PIR dalam kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi sensor Pyroelectric dan diubah dalam bentuk arus yang berbeda-beda.
Arus yang dihasilkan diteruskan menuju ADC (Analog to Digital Converter) untuk dilanjutkan ke microcontroller. Microcontroller memproses sinyal dari ADC kemudian menentukan tindakan yang harus dilakukan, yaitu membuka atau menutup pintu. Keputusan ini dikirimkan dalam bentuk sinyal digital sehingga harus diubah oleh DAC (Digital to Analog Converter) agar dapat dimengerti sistem aktuator.
Pada sistem pintu geser otomatis ini digunakan motor DC sebagai aktuator untuk menggerakan pintu geser. Tegangan yang dihasilkan DAC umumnya hanya 0 sampai 5 Volt sehingga diperlukan catu daya tambahan sebesar 12 VDC untuk dapat menggerakan motor DC.
Proses kerja pintu geser ini dapat dilihat dari diagram di bawah ini :
Gambar 2.2 Proses Kerja Pintu Geser
Pintu Geser Otomatis menggunakan sensor infra merah ini terdiri atas beberapa komponen yaitu :
a)        Rangkaian Sensor, berfungsi sebagai indikator ada atau tidak adanya objek yang dideteksi. Sensor ini terdiri dari : Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggm-_sRpAhHkIKOBHCFMX7fUfEqlw_ZsLgdTwY8U2oIB8LqkXrhg6nrSNVveb9OwnOXODwUUF01eGf31sXZjqIUc9PkU5iknZia038EJRD1SK6pPhQLKfJwFSXb-x23G7Y6sxaoNuVjYs/s320/a.png
Gambar 2.3 Rangkaian Sensor
b)        Microcontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan kinerja keseluruhan sistem.
c)        Rangkaian Driver Motor, berfungsi sebagai pengendali polaritas motor DC (sehingga motor dapat digerakkan dengan dua arah untuk membuka dan menutup pintu).
d)       Rangkaian catu daya, berfungsi untuk mengubah arus 220 VAC menjadi tegangan 5 Volt DC yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian sistem kontroler dan sistem sensor serta tegangan 12Volt DC pada rangkaian sistem aktuator / motor.
e)        ADC (Analog to Digital Converter), berfungsi agar sinyal input dapat diolah oleh microcontroller, dan DAC (Digital to Analog Converter) agar sinyal output microcontroller dapat dimengerti oleh sistem aktuator.


BAB III 

3.1         Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat kami melakukan observasi atau survey tentang sistem pintu otomatis adalah sebagai berikut:
Waktu    : Selasa, 2 Desember 2014
Pukul     : 11.00-11.45 WIB
Tempat   : Mall Superindo Dago
  Jl. Ir. H. Juanda No.40-42 Dago-Bandung

3.2         Dokumentasi

Selama observasi kami mengambil beberapa foto dari pintu otomatis dan juga alat sensor yang di gunakan
Gambar 3.1 Pintu Otomatis Mall Superindo Dago

Gambar 3.2 Kami mencoba masuk ke mall dan mentest sensor

Gambar 3.3 Alat Sensor PIR (Passive Infra Red)


BAB IV 


4.1         Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart Sensor Pintu Mall


BAB V 

5.1         Kesimpulan

Pesatnya teknologi memang sudah seharusnya dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia. Seperti yang telah diterapkan di mall-mall yang sudah mengunakan teknologi sensor untuk membuka dan menutup pintu secara otomatis.
Walau terlihat sederhana, namun yang terjadi dalam sistem sebenarnya sangat rumit dimulai dari ketika sensor Pyroelectric medeteksi pergerakan manusia yang kemudian diteruskan menuju ADC untuk dilanjutkan ke microcontroller yang bertindak sebagai otak. Dan keputusan yang diambil diterjemahkan dulu oleh DAC kemudian dikirim ke aquator atau motor DC supaya mengerti untuk membuka atau menutup pintu. Yang mana motor DC juga membutuhkan tegangan untuk bekerja.

5.2         Saran

Berkembangnya teknologi kami harapkan lebih banyak lagi dimanfaatkan diberbagai aspek. Tidak hanya di mall-mall saja namun juga dapat dimanfaatkan dalam semua infrastruktur yang ada.




Hardy, A. W. (2011, Juli 10). Cara Kerja Pintu Otomatis. Dipetik Desember 5, 2014, dari Blog Anak Indonesia: http://mencoba-sukes.blogspot.com/2011/07/cara-kerja-pintu-otomatis.html
Susilawati. (2011, Januari 10). Pintu Geser Otomatis Dengan Sensor PIR. Dipetik Desember 5, 2014, dari Susilawati: http://susilawatift08.blogspot.com/2011/01/pintu-geser-otomatis-dengan-sensor-pir.html






0 comments "Sistem Sensor Pintu Mall Buka Tutup Otomatis", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Rules:

1. No Spam