A. Sejarah Zaman Klasik (1750 M-1820 M)
Sejarah musik klasik dimulai pada tahun 1750 setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko. Musik pada zaman ini umumnya memiliki karakter homophonic yang melodinya diatas iringan chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi, keseimbangan, moderasi dan kontrolnya. Musik zaman klasik terkenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan dengan sangat sempurna.
Istilah "zaman klasik" bukan berarti awal terbentuknya musik klasik, namun lebih kepada tahapan periode perkembangan musik klasik. Zaman ini sering juga disebut sebagai era klasik viennese dan wiener, sebab komposer-komposer zaman ini banyak yang berasal dari Italia (viena) dan jerman, sebut saja Franz Schubert, Wolfgang Amadeus Mozart dan muridnya Ludwig van Beethoven. Musik pada zaman ini lebih mantap dan seimbang, baik dari segi kontrol nada, proporsi musikal, dan moderasi. Struktur yang jelas dalam musik tidak seperti pada era baroque yang katanya membingungkan. Orkestra berkembang pesat, serta penggunaan piano menggantikan hapsicord menjadi salah satu alat musik utama dalam orkestra. Musiknya juga lebih ringan dengan melodi yang terkesan pendek dan homophonic. Era ini dikatakan telah menjadi elemen dasar perkembangan musik klasik yang sebenarnya. Karya-karya mozart dan beethoven contohnya masih dipelajari sampai sekarang (era komtemporer), contohnya sonata moonlight-nya Beethoven, yang dari semua karyanya dikatakan salah satu yang paling disukai di era-nya. Komposisi seperti "sonata" atau permainan solo dan "symphony" atau permainan orkestra lahir dan berkembang jelas pada era ini. Era ini berakhir ketika generasi mereka-mereka itu yang disebut sebagai generasi Viennese berakhir juga. Beethoven dikatakan adalah musisi transisi Klasik-Romantik. Ciri dari musik era ini adalah, ornamen musikal yang terbatas, transisi tempo acceleranco dan ritardando, transisi dinamik crescenco dan decrescenco, homofonik (tiga nada atau lebih dimainkan bersamaan) dan ritme yang sangat jelas.
Sejarah musik klasik dimulai pada tahun 1750 setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko. Musik pada zaman ini umumnya memiliki karakter homophonic yang melodinya diatas iringan chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi, keseimbangan, moderasi dan kontrolnya. Musik zaman klasik terkenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan dengan sangat sempurna.
Istilah "zaman klasik" bukan berarti awal terbentuknya musik klasik, namun lebih kepada tahapan periode perkembangan musik klasik. Zaman ini sering juga disebut sebagai era klasik viennese dan wiener, sebab komposer-komposer zaman ini banyak yang berasal dari Italia (viena) dan jerman, sebut saja Franz Schubert, Wolfgang Amadeus Mozart dan muridnya Ludwig van Beethoven. Musik pada zaman ini lebih mantap dan seimbang, baik dari segi kontrol nada, proporsi musikal, dan moderasi. Struktur yang jelas dalam musik tidak seperti pada era baroque yang katanya membingungkan. Orkestra berkembang pesat, serta penggunaan piano menggantikan hapsicord menjadi salah satu alat musik utama dalam orkestra. Musiknya juga lebih ringan dengan melodi yang terkesan pendek dan homophonic. Era ini dikatakan telah menjadi elemen dasar perkembangan musik klasik yang sebenarnya. Karya-karya mozart dan beethoven contohnya masih dipelajari sampai sekarang (era komtemporer), contohnya sonata moonlight-nya Beethoven, yang dari semua karyanya dikatakan salah satu yang paling disukai di era-nya. Komposisi seperti "sonata" atau permainan solo dan "symphony" atau permainan orkestra lahir dan berkembang jelas pada era ini. Era ini berakhir ketika generasi mereka-mereka itu yang disebut sebagai generasi Viennese berakhir juga. Beethoven dikatakan adalah musisi transisi Klasik-Romantik. Ciri dari musik era ini adalah, ornamen musikal yang terbatas, transisi tempo acceleranco dan ritardando, transisi dinamik crescenco dan decrescenco, homofonik (tiga nada atau lebih dimainkan bersamaan) dan ritme yang sangat jelas.
B. Fungsi Musik Klasik
Menurut penelitian ilmiah, musik klasik berguna baik bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.Musik klasik bisa membantu ibu hamil untuk merilekskan badannya akibat otot-otot tubuh yang tegang karena membawa beban berat dalam kandungannya, sehingga tubuh juga akan rileks menghadapi masa persalinan.
Sedangkan musik klasik bayi baik dalam kandungan maupun sudah lahir, musik klasik dapat membantu merangsang perkembangan otak dan indera pendengarannya. Musik klasik untuk bayi juga membuat bayi akan tidur dengan nyaman, rileks dan pulas.
Sedangkan musik klasik bayi baik dalam kandungan maupun sudah lahir, musik klasik dapat membantu merangsang perkembangan otak dan indera pendengarannya. Musik klasik untuk bayi juga membuat bayi akan tidur dengan nyaman, rileks dan pulas.
C. Manfaat Musik Klasik
Manfaat musik klasik bagi kesehatan, terutama untuk kecerdaan otak. Memang dalam hidup ini kita tak kan pernah lepas dari yang namanya musik. dimanapun kita berada kita akan selalu bersentuhan dengan musik. namun pilihan kita terhadap musik juga dapat berpengaruh pada kesehatan kita.
Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis yang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan Tubuh.Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia.
Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi.
Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak.
Musik klasik juga sering di sebut musik untuk bayi. Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang pertama kali di teliti.
Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis yang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan Tubuh.Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia.
Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi.
Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak.
Musik klasik juga sering di sebut musik untuk bayi. Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang pertama kali di teliti.
D. Ciri-ciri musik klasik
• Penggunaan dinamika dari keras menjadi lembut, crassendo dan decrassendo;
• Perubahan tempo dengan accelerando (semakin cepat) dan ritarteando (semakin lembut);
• Pemakaian ornamentik dibatasi;
• Penggunaan accord 3 nada.
Ukuran dari orkestra pada musik klasik sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas, instrumen harpsichord sudah tidak digunakan lagi dan digantikan dengan piano. Saat itu piano dimainkan dengan ditemani Alberti bass dan semakin kaya dengan suara dan semakin kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen utama pada zaman ini.
Hal terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi element dasar dari semua musik di zaman selanjutnya. Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber dan John Field yang hidup di saat transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali komposer setelah zaman klasik yang masih mempelajari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Karya Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra musik setelah 80 tahun kematiannya. Jatuhnya zaman musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi Vienna yang mulai ditinggalkan oleh komposer ternama di masa itu.
E. Komponis-komponis pada zaman Klasik
A. Frans Joseph Haydn (1732-1809)
• Penggunaan dinamika dari keras menjadi lembut, crassendo dan decrassendo;
• Perubahan tempo dengan accelerando (semakin cepat) dan ritarteando (semakin lembut);
• Pemakaian ornamentik dibatasi;
• Penggunaan accord 3 nada.
Ukuran dari orkestra pada musik klasik sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas, instrumen harpsichord sudah tidak digunakan lagi dan digantikan dengan piano. Saat itu piano dimainkan dengan ditemani Alberti bass dan semakin kaya dengan suara dan semakin kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen utama pada zaman ini.
Hal terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi element dasar dari semua musik di zaman selanjutnya. Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber dan John Field yang hidup di saat transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali komposer setelah zaman klasik yang masih mempelajari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Karya Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra musik setelah 80 tahun kematiannya. Jatuhnya zaman musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi Vienna yang mulai ditinggalkan oleh komposer ternama di masa itu.
E. Komponis-komponis pada zaman Klasik
A. Frans Joseph Haydn (1732-1809)
Lahir di Rohrau Austria dan meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria.
Karya ciptaannya yaitu : Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni (yang terkenal adalah The Surprisse Sympony).
Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai bapak simfony yang mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai komponis Austria yang handal.
B. Wolfgang Amandeus Mozart (1756-1791)
Lahir pada tanggal 27 Januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina Austria.
Hasil karyanya adalah : Requem Mars, 40 buah simfony, Opera Don Geovanni, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano.
Kita bisa download musik klasik mp3 karya Wolfgang Amandeus Mozart di sini.
Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul di depan umum pada usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuanya mengadakan tour keliling Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang terkenal. Permainannya sangat menakjubkan sehingga dijuluki anak ajaib.
Biarpun memperoleh banyak sukses tetapi ia sangat miskin dan dalam keadaan hidup sengsara. Ia meninggal di Wina Austria dalam usia 35 tahun dan dimakamkan di pemakaman fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni.
Untuk contoh-contoh musik klasik mp3, bisa kita search di google.
Informasi yang bermanfaat sekali.
ReplyDeleteVisit back ya..